Sabtu 14 Feb 2015 20:44 WIB
Kontroversi Valentine

Makassar Sidak 'Paket Valentine'

Penjualan pernak-pernik Valentine Day di Solo meningkat.
Foto: Antara
Penjualan pernak-pernik Valentine Day di Solo meningkat.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Satuan Polisi Pamong Praja Makassar melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah minimarket yang menjual paket Valentine Day's berupa cokelat dan alat kontrasepsi.

"Sidak yang kami lakukan ini karena sebelum peringatan Valentine Day's ini, banyak informasi mengenai adanya penjualan paket coklat berisi kondom dan ini yang mau kita buktikan," ujar Kepala Satpol-PP, Imam Hud di Makassar, Sabtu (14/2).

Dirinya yang baru sehari menjabat sebagai Kasatpol-PP setelah dilantik oleh Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto telah berjanji akan menegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan Wali Kota. Dalam sidak yang digelarnya disejumlah minimarket itu, polisi Pamong Praja ini belum menemukan adanya paket coklat Valentine Day's yang diisukan banyak beredar.

"Kita telah menyisir sejumlah minimarket dan kita bersyukur tidak menemukan adanya paket coklat yang berisikan kondom itu. Semoga memang benar tidak ada di kota ini," harapnya.

Imam Hud menjelaskan, sidak dilakukan karena banyak masyarakat Makassar melalui media sosial mengabarkan ada penyebaran penjualan cokelat valentine berhadiah kondom. "Kalau melaksanakan hari kasih sayang silahkan. Tapi yang salah adalah menyalahgunakan perayaan tersebut seperti yang banyak diperbincangkan di medsos yang katanya ada coklat berisi kondom," katanya.

Mantan Sekretaris Dinas Perhubungan Makassar itu menduga tidak ditemukannya cokelat berhadiah kondom karena sidak tersebut bocor, sehingga pemilik minimarket menyembunyikan. "Saya rasa mereka telah mengetahui, dan ini bocor sebelum kita sidak," lanjutnya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement