Ahad 15 Feb 2015 06:03 WIB

Ratusan Warga Somalia Ilegal Masuk Indonesia

Para penghuni Rudenim Medan
Foto: antara
Para penghuni Rudenim Medan

REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN--Sebanyak 170 warga Somalia ditahan di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Medan, karena mereka masuk ke Indonesia secara ilegal, dan tidak memiliki dokumen paspor.

"Warga Somalia adalah yang paling banyak menghuni di institusi hukum tersebut," kata Kepala Rudenim Medan, Purbanus Purba, Sabtu (14/2).

Warga Somalia itu, menurut dia, masuk ke Indonesia dengan menggunakan kapal kayu dari Malaysia.

"Mereka masuk di Pelabuhan Tanjung Balai, dan kemudian akan melanjutkan perjalanan ke Jakarta, serta seterusnya berangkat ke Australia untuk meminta suaka politik di negara itu," ujar Purbanus.

Dia menyebutkan, warga Somalia yang ditempatkan di Rudenim Medan, dalam keadaan aman, tertib dan mengikuti segala peraturan yang berlaku.

"Jadi, selama ini ratusan warga asing tersebut tetap diperhatikan dengan baik, karena mereka itu sebagai peminta suaka politik ke Australia," katanya.

Purbanus menjelaskan, selain warga Somalia sebagai imigran gelap, dan juga ada warga Srilanka (85 orang), Myanmar Rohingya (23 orang) dan warga asing lainnya.

"Jumlah seluruh orang asing yang berada di Rudenim Medan, hingga kini tercatat sebanyak 395 orang, dan seluruhnya dalam keadaan sehat, serta mendapat perlindungan," katanya.

Dia menambahkan, jumlah orang asing yang dititipkan di Rudenim Medan, juga berubah-ubah dan tidak ada yang tetap.

Sebab, katanya, setiap minggunya ada saja warga asing yang ditahan di Rudenim Medan, dan sebahagian lagi juga dipindahkan ke kantor Rudenim daerah lain.

"Pemindahan imigran asing itu, dikarenakan kapasitas atau daya tampung di Rudenim Medan mengalami over kapasitas," kata Purbanus.

Data diperoleh, jumlah orang asing di Rudenim Medan hingga Februari 2015, tercatat sebanyak 395 orang, beberapa diantaranya yakni warga Afghanistan (26 orang), Bangladesh (11 orang), dan Palestina (17 orang).

Kemudian, warga Myanmar Rohingya (23 orang), Somalia (170) orang), Srilanka (85 orang), Iran (17 orang), Sudan (22 orang), Eritrya (2 orang), Afrika Selatan (1 orang), Pakistan (9 orang), Taiwan (1 orang) dan Nepal (1 orang).

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement