REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Pemerintah Palestina pada Sabtu (14/2) mengutuk pembunuhan tiga mahasiswa Muslim di North Carolina sebagai aksi terorisme dan meminta otoritas AS untuk melakukan penyelidikan secepatnya untuk mengetahui apakah ada motif agama dalam tragedi tersebut.
Sebelumnya, Kepolisian Chapel Hill menduga insiden yang menewaskan Deah Barakat, istrinya Yusor Abu-Salha, dan adiknya Razan Abu-Salha hanya dilatarbelakangi permasalahan parkir semata. Namun para peneliti mengatakan mereka juga melihat ke dalam apakah tersangka, Craig Stephen Hicks, didorong oleh kebencian terhadap korban karena mereka adalah Muslim.
" Apa yang dilakukan Hicks adalah tindakan ekstrimis dan rasis penuh kebencian.Kami menganggapnya sebagai indikasi serius dari pertumbuhan rasisme dan ekstrimisme yang merupakan ancaman langsung bagi kehidupan ratusan ribu warga Muslim di Amerika," kata Kementerian Luar Negeri Palestina.
Kemenlu Palestina menyerukan penyelidikan yang serius untuk memperjelas keadaan pembunuhan tersebut dan yang dianggapnya sebagai pembunuhan berencana. Sebelumnya, pada Kamis, Presiden Turki Tayyip Erdogan mengkritik Presiden AS Barack Obama yang dinilai hanya berdiam diri.