Ahad 15 Feb 2015 09:52 WIB

Aparat Denmark Buru Besar-besaran Orang Bersenjata

Duta Besar Prancis untuk Denmark Francois Zimeray di lokasi penembakan di Kopenhagen.
Foto: Ceuropeens.
Duta Besar Prancis untuk Denmark Francois Zimeray di lokasi penembakan di Kopenhagen.

REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN -- Perburuan besar dilancarkan di seluruh Denmark, setelah orang bersenjata menewaskan satu orang dan melukai tiga polisi pada Sabtu (14/2) sore di satu pusat kebudayaan di tengah Kota Copenhagen.

Suara sirene terdengar bersahutan saat kendaraan polisi bergegas di sepanjang jalan di Ibu Kota Denmark tersebut saat larut malam.

"Kami bersiaga penuh di seluruh negeri ini, dan prioritas utama kami pada saat ini ialah menangkap pelaku serta memastikan kami menemukan mereka secepat mungkin," kata Perdana Menteri Denmark Helle Thorning-Schmidt kepada wartawan setelah serangan itu.

Penembakan tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 waktu setempat (22.00 WIB) di pusat kebudayaan Krudttoenden, tempat Duta Besar Prancis untuk Denmark Francois Zimeray dan kartunis Swedia Lars Vilks menghadiri pertemuan dengan tema Art, Blasphemy and Freedom of Expression.

Polisi menyatakan mereka mencurigai penembakan itu ditujukan kepada Vilks, yang telah membuat marah pemeluk agama dengan menyiarkan kartun yang menghujat Nabi Muhammad SAW.

Dalam satu taklimat, juru bicara polisi Copenhagen mengatakan mengingat kehadiran Vilks, lumrah jika orang menduga penembakan tersebut adalah serangan teror dan kini sedang diselidiki. Lembaga Keamanan dan Intelijen Denmark (PET) juga mengatakan penembakan itu tampaknya direncanakan.

Thorning-Schmidt mengatakan kepada media bahwa penembakan tersebut "bermotif politik, dan itu adalah serangan teror". Wanita perdana menteri itu sangat marah dengan penembakan tersebut, dan prioritas utama pemerintah saat ini ialah menangkap pelakunya.

"Kami akan melakuka apa saja untuk menemukan pihak yang bersalah dan menyeret mereka ke pengadilan," kata wanita perdana menteri tersebut di dalam satu pernyataan. "Kami menghadapi hari-hari berat di hadapan kami, saat solidaritas kami diuji. Namun di Denmark, kami tak pernah menyerah pada kekerasan," kata Thorning-Schmidt.

Polisi Copenhagen mulanya menduga ada dua orang yang terlibat, tapi belakangan mengatakan mereka menduga cuma satu orang bersenjata yang berada di balik penembakan itu.

Menurut foto dan gambar yang disiarkan oleh polisi, orang bersenjata yang dicuriga adalah orang dengan penampilan Timur Tengah dan berusia 25-30 tahun. Penembakan tersebut terjadi saat warga di kota itu berada dalam kondisi gembira pada Hari Valentine.

"Saya takut dan sangat khawatir oleh penembakan di Krudttoenden. Harapan dan doa saya bersama korban dan keluarga mereka," kata Wali Kota Copenhagen Frank Jensen di akun Twitter-nya.

Pengguna Internet yang menggunakan nama Abhijeet Mishra mengatakan di jejaring the Copenhagen Post, "Saat berjalan di trotoar di sepanjang Highway E47 di dekat Lyngby, saya terkejut saat mengetahui begitu banyak mobil polisi bergerak ke arah pusat kota dengan kecepatan yang tidak biasa. Saya sekarang tahu jawabannya."

"Peristiwa yang tidak menyenangkan. Istirahat lah dengan tenang korban tak berdosa yang tewas dalam kejadian yang tak bertanggung-jawab ini," tulis pengguna Internet itu di dalam satu komentar setelah laporan mengenai penembakan tersebut.

Wakil Wali Kota Copenhagen Anna Allerslev menulis di Twitter bahwa peringatan direncanakan dibuat di luar pusat kebudayaan itu pada Senin.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement