Ahad 15 Feb 2015 10:39 WIB

Layani Rute Umrah, Citilink Ingin Tingkatkan Reputasi

Rep: Mansyur Faqih/ Red: Erik Purnama Putra
Dirut Citilink Albert Burhan.
Foto: Antara
Dirut Citilink Albert Burhan.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Maskapai penerbangan berbiaya murah (LCC) Citilink resmi melayani penerbangan untuk jamaah umrah. Ada dua rute yang disediakan, yaitu Jakarta-Jeddah dan Surabaya-Jeddah. Peresmian penerbangan perdana dilakukan di Jakarta, Senin (9/2) malam WIB.

"Dari Jakarta kita terbang empat kali sepekan. Sementara dari Surabaya dua kali. Jadi totalnya, ada enam penerbangan ke Jeddah selama sepekan," kata Pelaksana Tugas President & CEO Citilink Indonesia, Albert Burhan di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, penambahan rute ini sekaligus menambah reputasi anak perusahaan Garuda Indonesia tersebut. Pasalnya, Arab Saudi merupakan negara dengan tingkat keamanan penerbangan yang ketat. Mulai dari aspek administrasi, tingkat ketepatan waktu penerbangan, hingga keselamatan dan keamanan penerbangan.

"Untuk keamanan penerbangan, mereka mengacu ke Eropa. Makanya sangat ketat. Sekitar satu-dua bulan kita diaudit, tapi bisa kita penuhi semua," tambah dia.

Setiap penerbangan umrah, katanya, akan menggunakan pesawat Airbus A320 dan melakukan dua kali transit. Yakni di Medan dan Mumbai (India). Transit dilakukan untuk mengisi bahan bakar dan membuang limbah, bukan untuk menurunkan atau menaikkan penumpang.

Albert menjelaskan, perusahaan melihat adanya peluang pasar yang potensial di sektor umrah. Khususnya pada Januari-Mei atau pada saat low seasons untuk penerbangan domestik. Karenanya, rute baru itu juga menjadi kesempatan untuk mengoptimalkan aset.

Langkah itu juga menjadi upaya untuk mensinergikan strategi bisnis dengan Garuda, seperti yang dilakukan di penerbangan domestik. Yaitu, Citilink menggarap pasar LCC untuk penerbangan umrah. Sementara Garuda menyasar pasar premium.

Hingga Juni 2015, Citilink yakin dapat menerbangkan sedikitnya 26.250 penumpang. Namun, jumlah itu belum memberikan kontribusi yang besar bagi perusahaan, yaitu hanya sekitar 2-3 persen dari total pendapatan.

Tahun ini, Citilink menargetkan untuk menerbangkan 11,2 juta penumpang. Angka itu naik dari perolehan 2014 yang mencapai angka delapan juta penumpang.

"Setiap penerbangan (ke Jeddah) kita selalu penuh, yaitu sekitar 175 penumpang sekali terbang. Kita juga menjalin kerja sama dengan biro perjalanan umrah untuk meningkatkan jumlah konsumen," tambah Albert.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement