REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Tiga pendaki asal Yogyakarta yang hilang di Gunung Slamet, hingga Ahad (15/2) masih belum ditemukan. Bahkan tanda-tanda keberadaan mereka, sampai sekarang juga masih belum jelas.
''Sampai sekarang, tim SAR gabungan yang melakukan pencarian, masih belum bisa memperkirakan keberadaan mereka,'' kata Saiful, petugas Pos Basarnas Cilacap yang ikut diterjunkan melakukan pencarian, Ahad (15/2).
Dia menyebutkan, dalam pencarian yang dilakukan sepanjang dua hari sebelumnya, Jumat (13/2) dan Sabtu (14/2), petugas sudah menyusuri jalur pendakian dari pos Dusun Bambangan Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga, hingga ke puncak Slamet.
Namun dari di jalur tersebut, tim SAR gabungan tidak menemukan jejak keberadaan mereka. ''Dalam pesan singkat, mereka mengaku saat tersesat tersebut sedang berada di bawah pohon besar di sekitar pos 5 jalur pendakian,'' jelas Saiful.
Selama dua hari itu, sambung Saiful, Tim SAR Gabungan sudah menelusuri hutan di kawasan sekitar pos 5. ''Namun tim tidak menemukan keberadaan mereka,'' katanya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, ketiga pendaki yang tersesat adalah mahasiswa dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta.
Mereka terdiri dari Ronald Dicky (20) warga Jln Tambak Bayan 4 Catur Tunggal Kabupaten Sleman, Zanuar Renaldo (19) warga Jalan Jendral Soedirman Desa Damai Kecamatan Balikpapan Kota, dan Airlangga Virgianto (20) warga Jalan Niaga 9 Blok 114 Kemang Pratama 1, Bekasi.
''Informasi yang kami peroleh mereka melakukan pendakian sejak Sabtu (7/2). Karena itu, saat ini kita sedang berkejaran dengan waktu agar bisa segera menemukan mereka. Soalnya, perbekalan yang mereka bawa untuk pendakian, tentu sudah habis sejak dua atau tiga hari lalu,'' katanya.