REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang yang masih berduka atas pembunuhan terhadap dua warga mereka oleh kelompok militan Negara Islam (ISIS) akan memberikan tambahan bantuan sebesar 15 juta dolar AS untuk memerangi teroris di Timur Tengah dan Afrika.
Dikutip dari harian lokal Jepang, Sankei Shimbun, Jepang tertekad untuk menunjukkan mereka tidak akan menyerah kepada terorisme dengan memberikan bantuan untuk perangi anti-teroris.
Dana tersebut nantinya akan dibagi-bagikan kepada organisasi internasional di negara yang terkena dampak, termasuk negara yang berbatasan dengan Suriah dan Irak.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe sebelumnya mendapat kritik soal waktu yang kurang tepat saat berjanji akan memberikan bantuan sebesar 200 juta dolar AS untuk membantu pengungsi yang melarikan dari dari daerah yang dikuasai ISIS. Abe juga dikecam atas komentar yang pernah disampaikannya.
Abe pada 17 Januari lalu mengumumkan bantuan 200 juta dolar di Mesir dengan menyatakan Jepang akan membantu menghadapi ancaman ISIS dan memberikan bantuan kepada negara-negara yang memerangi kelompok militan tersebut.
Pengumuman tersebut diikuti dengan drama penyanderaan dan pihak militan pun meminta bayaran dengan jumlah sama yang sama, yaitu 200 juta dolar bagi dua warga mereka, seorang konraktor dan wartawan.
Pihak militan kemudian mengubah tuntutan mereka agar rekan mereka yang diancam mendapat hukuman mati di penjara Jordania dibebaskan.
Tokyo mencoba mendesak Jordania agar membantu pembebasan warga mereka, tapi kelompok militan ternyata sudah mengumumkan pembunuhan sandera tersebut beserta pilot Yordania melalui foto dan video.