REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK--Krisis di Yaman juga menjadi perhatian umat Islam di Indonesia agar pihak yang terlibat konflik berdamai.
"Kita menyerukan perdamaian di antara kubu yang berkonflik di Yaman. Jangan sampai, berujung pada perang sipil berkepanjangan dan berujung pada disintegrasi,"ujar Deputi Direktur International Conference of Islami Scholars (ICIS) Arif Zamhari, Ahad (15/2).
Menurutnya, sudah saatnya mereka yang bertikai agar memikirkan kembali rakyat Yaman secara keseluruhan. Arif mengungkapkan, efek yang ditimbulkan dari konflik di Yaman bukan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, namun justru menjerumuskan rakyat pada jurang kemiskinan.
Dia menambahkan, bila konflik berkepanjangan terjadi maka kepentingan asing akan masuk.
"Lagi-lagi melihat negara di Timur Tengah yang sedang konflik, maka intervensi asing masuk itu kepentingan nasional yang dirugikan. Kita minta agar semua rakyat terlibat konflik Yaman, agar merenungkan kembali, rekonsiliasi untuk kesejahteraan rakyat," paparnya.
Dikatakannya, Yaman merupakan tempat suci karena dikenal sebagai Negeri Para Wali Allah. Bahkan, lanjutnya, Yaman memiliki sejarah panjang dengan Indonesia. Terutama dalam penyebaran agama Islam. Selain itu,telah banyak melahirkan tokoh ulama dan cendekiawan Islam.