Senin 16 Feb 2015 09:00 WIB

Yaman Jadi Negeri Wali Allah, ICIS Minta Konflik Diakhiri

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Indah Wulandari
Ribuan warga Yaman mendemo milisi Houthi.
Foto: Reuters
Ribuan warga Yaman mendemo milisi Houthi.

REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK--Krisis di Yaman juga menjadi perhatian umat Islam di Indonesia agar pihak yang terlibat konflik berdamai.

"Kita menyerukan perdamaian di antara kubu yang berkonflik di Yaman. Jangan sampai, berujung pada perang sipil berkepanjangan dan berujung pada disintegrasi,"ujar Deputi Direktur International Conference of Islami Scholars (ICIS) Arif Zamhari, Ahad (15/2).

Menurutnya, sudah saatnya mereka yang bertikai  agar memikirkan kembali  rakyat Yaman secara keseluruhan. Arif mengungkapkan, efek yang ditimbulkan dari konflik di Yaman bukan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, namun  justru menjerumuskan rakyat pada jurang kemiskinan.

Dia menambahkan, bila konflik berkepanjangan terjadi  maka kepentingan asing akan  masuk.

"Lagi-lagi melihat negara di Timur Tengah yang sedang konflik, maka intervensi asing masuk itu kepentingan nasional yang dirugikan. Kita minta agar semua rakyat terlibat konflik Yaman, agar merenungkan kembali,  rekonsiliasi  untuk kesejahteraan  rakyat," paparnya.

Dikatakannya, Yaman merupakan tempat suci karena dikenal  sebagai Negeri Para Wali Allah. Bahkan, lanjutnya,  Yaman memiliki sejarah panjang dengan Indonesia. Terutama dalam penyebaran agama Islam. Selain itu,telah banyak melahirkan tokoh ulama dan cendekiawan Islam.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement