Senin 16 Feb 2015 10:19 WIB
Eksekusi Mati Gembong Narkoba

Bela Bali Nine, Tweeps Australia Ancam Boikot Bali

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Erik Purnama Putra
Keluarga warga Australia terpidana mati Myuran Sukumaran, berkunjung ke Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Denpasar, Selasa (10/2).
Foto: Antara
Keluarga warga Australia terpidana mati Myuran Sukumaran, berkunjung ke Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Denpasar, Selasa (10/2).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sejumlah pengguna Twitter alias tweeps asal Australia mengancam tak akan berkunjung lagi ke Bali jika pemerintah Indonesia tetap menggelar eksekusi mati dua warga negaranya yang tergabung dalam sindikat Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Mereka menunjukkan dukungan dengan tagar #boycottbali.

"Bali tidak lagi menjadi destinasi bagi keluarga kami. Keluarga kami setidaknya mengunjungi Bali dua kali setahun #boycottbali #IStandForMercy," tulis pemilik akun @Kailijade asal Perth, Australia.

"Pelaku bom Bali telah bebas kurang dari 10 tahun, sedangkan dua anggota Bali Nine menghadapi regu tembak karena kejahatan narkoba mereka #boycottbali," tulis pemilik akun @Shiregirljo yang berdomisili di Sydney.

"@jokowi_do2, jika Anda membunuh warga Australia, maka kami akan #boycottbali. Bali akan mati bagi kami, Joko," tulis @KarlMayerhofer asal Clovelly, New South Wales.

Warga Australia juga telah mengumpulkan lebih dari 150 ribu petisi untuk memohon pengampunan dan penundaan ekskusi mati bagi Chan dan Sukumaran. Mereka bergabung dalam Mercy Campaign. Akun Twitter @MercyCampaign sudah memiliki followers hampir dua ribu orang.

Co-founder dari Mercy Campaign, Matt Goldberg yang menggelar petisi itu menyerukan orang-orang untuk menyelamatkan Chan dan Sukumaran. Dia mengimbau warga Australia jangan menyerah untuk berjuang.

"Pidato-pidato Menteri Luar Negeri Australia di hadapan parlemen baru-baru ini sudah sangat jelas menunjukkan posisi Australia memberi dukungan mutlak untuk Andrew dan Myuran, serta melindungi mereka dari hukuman mati," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement