REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Van Halen rasanya sulit diceraikan dengan kejayaan musik beraliran heavy metal era 80-an. Band legendaris yang masuk Rock and Roll Hall of Fame dan Museum pada 1997 ini telah menancapkan jejak kuat dalam sejarah perkembangan musik rock di dunia.
Tidak hanya aksi panggung memikat, Van Halen juga dikenal berkat inovasinya dalam bermusik. Salah satunya datang dari pentolan band Eddie van Halen. Pria yang dinobatkan sebagai satu dari sejumlah gitaris paling berpengaruh di dunia pada abad 20 ini mampu mengembangkan sejumlah teknik yang hingga kini masih diadopsi para musisi.
Salah satu 'jasa' terbesar Eddie bagi dunia musik rock adalah memopulerkan finger tapping. Ini adalah teknik menghasilkan kombinasi nada cepat dengan cara mengetuk senar menggunakan jari tangan kanan dan kiri berbarengan pada fret gitar. Siapa pencipta teknik ini masih didebatkan, namun Eddie kerap dianggap salah satu pionirnya.
Sumbangsih lainnya, yang tentu tak kalah penting, adalah saat mendirikan Van Halen. Band yang dibidaninya bersama sang kakak, Alex van Halen, pada 1974-an.
Mengulik sejarah band Van Halen memang tak bisa lepas dari kisah hidup Eddie-Alex. Yang jika ditelusuri, ternyata jauh merentang hingga zaman kolonial di bumi Nusantara.
Duo bersaudara ini diketahui lahir di kota Nijmegen, Belanda. Alex lahir pada 8 Mei 1953 dengan nama lengkap Alexander Arthur van Halen. Dua tahun kemudian, pada 26 Januari, Edward Lodewijk van Halen (Eddie) menyusul.
Ayah mereka, Jan van Halen, adalah pemain piano, saxophone, dan klarinet. Musisi beraliran jazz ini memang sering disebut-sebut sebagai sosok berpengaruh penting dalam perjalanan bermusik Eddie dan Alex.
Namun Jan bukanlah satu-satunya yang mempengaruhi kesuksesan kakak-beradik ini. Ada sosok lain tak kalah penting. Ia Euginia van Beers, ibu mereka.
Yang menarik, dan kerap menjadi sorotan pecinta musik Tanah Air, Euginia wanita berdarah Indonesia. Wanita ini lahir dan besar di Rangkasbitung, Lebak, Banten. Fakta itu diungkapkan Eddie dan Alex dalam sebuah wawancara eksklusif beberapa tahun lalu.
Bersambung ke Van Halen dan Jejak Cinta Mojang Banten (2)
Ikuti Whatsapp Channel Republika