REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut aktor Rio Dewanto, film 2014 Siapa di Atas Presiden? besutan Rahabi Mandra itu tidak bermaksud menyindir pihak tertentu dalam hal ini calon presiden tahun lalu. Dia mengatakan, penggarapan film bahkan sudah dimulai sejak 2013, yang tak lain sebelum digelarnya Pemilihan Umum (Pemilu) 2014.
"Ini secara tidak sengaja saja sebenarnya karena penggarapan film sudah sejak 2013. Jadi Kita tidak bermaksud menyindir," ujar Rio di Epicentrum Kuningan, Jakarta, Senin (16/2) malam.
Rio mengaku juga kagum pada tim produksi film terutama sutradara yang menurutnya ternyata sangat visioner. Karena sejak 2013, tim pembuat film, rupanya mampu melihat atau memprediksi situasí politik ke depan terutama menyangkut Pilpres 2014.
Film ini, menurut Rio, sebetulnya hanya mengingatkan momen terutama terkait pemilu. Di mana, menurutnya, masyarakat Indonesia sangat antusias menghadapi Pemilu kala itu. "Tapi di sisi lain, Kita menjaga pemerintahan untuk ke depannya, itu yang menurut saya lebih penting," lanjut Rio.
Di samping itu, Rio juga berpendapat film ini sedikitnya akan mampu membantu masyarakat lebih sadar terhadap dunia perpolitikan Tanah Air. Dia berharap masyarakat lebih mau membuka diri terhadap politik.