REPUBLIKA.CO.ID, WONOGIRI -- Masyarakat Desa Gemilang – Al Azhar Peduli Ummat di Dusun Baran dan Mundu Kelurahan Puloharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, khususnya para petani kini bisa tersenyum lebih semringah dan bernafas lega.
Saat ini mereka memiliki Rumah Rabuk Umbaran (RRU), yaitu rumah pengolahan pupuk organik yang dikelola secara mandiri dan swadaya oleh masyarakat dengan memanfaatkan kotoran hewan (kohe) ternak dan limbah pertanian.
Melalui Saung Ilmu, masyarakat diberikan training dan pengetahuan tentang pentingnya pupuk organik dan tata cara pengolahan pupuk yang baik.
Setiap harinya kelompok petani mengangkut kohe sapi dan kambing dari kandang-kandang warga dengan mobil operasional pengangkut yang diperbantukan secara khusus oleh Al Azhar Peduli Ummat (APU).
Selanjutnya kohe ini dibawa ke Rumah Rabuk untuk diolah menjadi pupuk organik padat dengan mesin pengolah yang lebih modern. Sebelum adanya Rumah Rabuk, kohe ini menggunung di setiap kandang warga yang letaknya berdampingan dengan dapur mereka.
Pemanfaatannya untuk pupuk pertanian juga masih minim dan sangat tradisional sehingga kurang memberikan dampak yang maksimal bagi peningkatan produktifitas petani di tengah langka dan mahalnya harga pupuk.
Rumah Rabuk ini sebagai bentuk langkah konkret untuk kemandirian pupuk khususnya di desa-desa gemilang seluruh Indonesia sebagai upaya ketersediaan dan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Untuk tahap awal, pupuk yang dihasilkan dari Rumah Rabuk ini diprioritaskan untuk para petani di Baran dan Mundu.
Jika kebutuhan sudah tercukupi, baru pupuk organik ini didistribusikan ke wilayah lain, karena permintaan pupuk organik dari petani sangat tinggi mengingat masih langka dan mahalnya harga pupuk. InsyaAllah dengan kemandirian para petani seperti ini, Indonesia Gemilang.