REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Masyarakat Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta diminta mewaspadai cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi pada pergantian musim ini.
Kepala Bagian Humas Setda Kabupaten Sleman Sri Winarti di Sleman, Selasa (17/2), mengutip imbauan Bupati, mengatakan musim hujan dengan instensitas curah hujan tinggi perlu diwaspadai dampaknya, seperti banjir, genangan, serta tanah longsor. "Terutama di wilayah Kecamatan Prambanan," kata Sri.
Dia mengatakan selama puncak musim hujan telah terjadi tanah longsor di Desa Wukirharjo, Kecamatan Prambanan. "Selain itu cuaca ekstrem juga rawan menyebabkan terjadinya puting beliung," katanya.
Ia mengatakan bupati juga mengingatkan masyarakat agar memangkas pohon-pohon yang sekiranya membahayakan serta meningkatkan kesiapsiagaan.
"Tingkatkan koordinasi, sinergi, jaringan informasi, dan komunikasi, dengan demikian semua dapat memaksimalkan diri membangun mitigasi bencana yang semakin baik, serta meminimalisir kerugian dan jatuhnya korban," katanya.
Sri Winarti mengatakan selain itu pada puncak musim hujan ini masyarakat diharapkan melakukan antisipasi merebaknya kembali DBD.
"Merebaknya kasus DBD harus menjadi perhatian masyarakat. Diperlukan dukungan dan kerja sama berbagai pihak dalam upaya pemberantasan sarang nyamuk DBD," katanya.
Kerja sama tersebut, kata dia, juga telah dilakukan dalam Bhakti Sosial Polri Peduli Polda DIY yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan masyarakat Dusun Temanggal, Desa Purwomartani, Kalasan dalam bentuk pengasapan dan pemberantasan sarang nyamuk beberapa waktu lalu.