Selasa 17 Feb 2015 15:06 WIB

Awal Tahun, Impor Barang Konsumsi Alami Penurunan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pedagang menata apel impor di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (28/1). (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang menata apel impor di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (28/1). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Impor barang konsumsi pada Januari 2015 mengalami penurunan signifikan mencapai 20,3 persen. Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan, pangsa impor barang konsumsi tercatat sebesar 6,2 persen dan nilainya menurun paling tinggi di antara struktur barang impor lainnya.

"Adapun barang konsumsi yang impornya turun signifikan antara lain daging hewan, kendaraan bermotor, buah-buahan, barang dari kulit, dan pakaian jadi," ujar Rachmat di Jakarta, Selasa (17/2).

Secara struktur, impor Januari 2015 masih didominasi oleh bahan baku/penolong yakni sebesar 76,3 persen. Rachmat mengatakan, bahan baku/penolong yang nilai impornya turun signifikan antara lain perangkat optik sebesar 16 persen, bahan kimia organik turun sekitar 15,3 persen, dan kapas turun 11 persen.

Sementara itu, pangsa impor barang modal mengalami penurunan menjadi 17,5 persen. Barang modal yang impornya turun signifikan antara lain mesin/peralatan listrik sebesar 20,1 persen, kendaraan dan bagiannya turun sebesar 10,8 persen, dan mesin-mesin turun menjadi 9,2 persen.

Rachmat menjelaskan, impor barang dari Jepang yang mengalami penurunan antara lain, kendaraan dan bagiannya, besi dan baja, serta kendaraan bermotor. Sedangkan barang dari Malaysia yang impornya turun yaitu besi dan baja, makanan olahan, dan produk kimia. Barang dari Amerika Serikat yang jumlah impornya turun yakni mesin-mesin, produk kimia, dan perangkat optik.

Menurut Rachmat, dalam dunia bisnis dan perdagangan setiap Januari biasanya permintaan ekspor maupun impor akan menurun. Hal ini disebabkan oleh pengaruh situasi perdagangan pada Desember yang didalamnya terdapat perayaan hari besar dan tahun baru. Untuk kedepannya, Kementerian Perdagangan akan memperkuat pasar dalam negeri dan mengembangkan pasar ekspor. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement