REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Kardinal Amerika Serikat (AS) yang mengetuai komisi Vatikan tentang pelecehan seksual anak-anak oleh pendeta memperingatkan rekan-rekannya para uskup Katolik Roma untuk tidak bersikap seolah-olah masalah itu telah berlalu. Kardinal Sean O'Malley dari Boston mengatakan dalam konferensi di Universitas Kepausan Gregoriana Roma beberapa uskup masih enggan menangani masalah ini secara terbuka.
"Ini bahaya bagi kami, sebagai pemimpin gereja, untuk mempertimbangkan skandal pelecehan seksual para pendeta sebagian besar adalah sejarah dan tidak menjadi perhatian mendesak di sini dan sekarang. Ini bukan topik yang menyenangkan. Lebih mudah untuk diabaikan dan berharap itu akan hilang (tapi) ketika kita defensif dan merahasiakan, hasilnya bencana," kata O'Malley, yang komisinya memberi saran bagi Paus Fransiskus tentang cara membasmi pelecehan, Senin (16/2).
O'Malley mengatakan pekan lalu, 17 anggota komisi sedang mempelajari sanksi bagi para uskup yang diduga menutupi atau gagal untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual. Kelompok korban telah mendesak Vatikan selama bertahun-tahun agar uskup lebih bertanggung jawab atas kasus pelecehan itu meski mereka tidak secara langsung bertanggung jawab untuk itu.
Awal bulan ini Paus mengirimkan surat tegas kepada para uskup di seluruh dunia yang memerintahkan mereka untuk bekerja sama dengan komisi membasmi pelecehan seksual.