Selasa 17 Feb 2015 16:26 WIB

Rumah Bersejarah Inggit Garnasih akan Dikembangkan

Rep: mj02/ Red: Agus Yulianto
Seorang pengunjung mengamati foto-foto Ibu Inggit Garnasih, di rumah bersejarah Inggit Garnasih, Kota Bandung, Selasa (17/2).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Seorang pengunjung mengamati foto-foto Ibu Inggit Garnasih, di rumah bersejarah Inggit Garnasih, Kota Bandung, Selasa (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Rumah Bersejarah Inggit Garnasih akan dikembangkan menjadi lebih baik lagi. Hal ini direncanakan setelah rumah bersejarah ini dipindahkan pengawasannya dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat ke Museum Sri Baduga Bandung.

Menurut Kepala Balai Pengelolaan Museum Sri Baduga Ani Ismarini, rumah bersejarah ini baru dipindahtangankan ke Museum Sri Baduga dan rencananya akan dikembangkan. Ke depannya, mungkin akan diperluas dengan membeli lahan-lahan sekitar rumah bersejarah ini di Jalan Inggit Garnasih No 8 Ciateul, Kota Bandung.

Langkah awal, kata Ani, akan dilengkapi terlebih dahulu alat keamanan seperti CCTV, telepon, dan kelengkapan barang asli milik Inggit Garnasih. “Perencanaan akan dijadikannya rumah ini sudah dipikirkan dan akan dilakukan secara bertahap,” ujar Ani, Selasa (17/2).

Ani mengatakan, hidupkan dahulu ruangan ini dalam satu tahun. Karena SDM kami sangat kurang, maka butuh orang-orang untuk menghidupkan. “Diharapkan masyarakat turut ambil andil,” katanya saat menghadiri acara ‘Mieling Inggit Garnasih ka 127’.

Menurut Guru Besar Sejarah Universitas Indonesia Susanto Zuhdi, menjadikan Rumah Inggit Garnasih sebagai museum adalah wahana untuk membentuk karakter bangsa.

Sesuai dengan pesan Soekarno, kata Susanto, hanya bangsa yang dapat memetik pelajaran dari masa silam dan cakap mempergunakan pengalaman-pengalamannya dalam menghadapi masa depan, dapatlah bangsa itu menjadi bangsa yang besar. "Sejarah menjadi penting ketika kita dapat memahaminya," ujarnya.

Susanto pun mengatakan, hal ini relevan dengan nawacita ke-8 Jokowi. Yaitu, melakukan revolusi mental bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikam nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan. Seperti, pengajaran sejarah, pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta tanah air.

Mengenai sejarah pembentukan bangsa ini, kata Susanto, sudah dilakukan oleh Inggit untuk terus semangat membela negara dan patriotisme.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement