REPUBLIKA.CO.ID, CHAPEL HILL -- Dewan juri negara bagian North Carolina telah mendakwa Craig Hicks dengan tiga tuduhan pembunuhan dalam penembakan tiga mahasiswa Muslim di Chapel Hill, Selasa (17/2).
Polisi mengatakan motif penembakan adalah masalah sengketa parkir. Namun mereka tetap membuka kemungkinan adanya motif kebencian. Stasiun televisi WRAL dan WTVD melaporkan dewan juri County Durham menyerahkan dakwaan pada Senin.
Tidak ada keterangan lebih lanjut seiring penutupan gedung pengadilan karena cuaca buruk di Carolina. Dikutip BBC, polisi di Chapel Hill mengatakan mereka tidak menemukan bukti bahwa pria 46 tahun itu bertindak kriminal karena kebencian terhadap Islam.
Meski demikian, penyelidikan terus berlanjut. FBI turut serta mencari motif asli dari serangan tersebut. Presiden AS Barack Obama pada Jumat mengatakan pembunuhan tersebut sangat brutal dan keterlaluan. Dia memerintahkan FBI menyelidiki kemungkinan pelanggaran undang-undang federal.
Hicks memiliki sejarah membenci agama dalam unggahan di media sosialnya. ''Kasus ini masih diinvestigasi berdasarkan kemungkinan apa pun dan atau motif yang memungkinkan,'' kata jaksa distrik Durham Roger Echols.
Dalam sebuah pernyataan, Direktur eksekutif nasional Dewan Hubungan Amerika-Islam, Nihad Awad mengatakan mereka menyambut baik keterlibatan FBI dalam kasus tersebut.
"Kasus ini dengan cepat menjadi ujian bagi komunitas Muslim Amerika tentang keamanan dan inklusi," kata Awad, dikutip Guardian, Rabu (18/2).
Hicks dijadwalkan menghadap pengadilan lagi pada 4 Maret. Ia tetap dipenjara tanpa jaminan. Pengacara Hicks yang ditunjuk oleh pengadilan, Stephen Freedman belum mau berkomentar terkait kasus ini.
Hicks menembak tiga tetangga Muslim beberapa hari lalu di area permukiman rumah mereka dekat Universitas North Carolina. Ketiga korban yaitu pasangan suami istri Deah Shaddy Barakat dan Yusor Mohammad Abu-Salha, juga adik Yusor, Razan Mohammad Abu-Salha.
Anggota keluarga korban mengatakan mereka dieksekusi dengan tembakan di bagian belakang kepala. Hal tersebut belum dikonfirmasi polisi. Para tetangga mengatakan mereka memiliki masalah karena sengketa tempat parkir.
Hicks menggambarkan dirinya sebagai Atheis bersenjata. Ia memiliki beberapa senjata di rumahnya. Polisi setidaknya menemukan 12 senjata api di rumahnya termasuk empat pistol, dua senapan dan enam jenis rifle.
Ia juga membawa pistol ketika menyerahkan diri beberapa jam setelah penembakan pada 10 Februari lalu. Polisi menemukan banyak amunisi di kediamannya.