REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Pemimpin Hizbullah Lebanon mengecam keras aksi pemenggalan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), pada 21 warga Koptik Mesir. Ia mengatakan, aksi ISIS selama ini didalangi oleh CIA dan Mossad.
Dilansir dari The Associated Press, Selasa (17/2) dalam pidatonya di hadapan ratusan pendukungnya di selatan Beirut pada Senin (16/2), Sheikh Hassan Nasrallah mengecam keras aksi pemenggalan tersebut. Ia mengatakan, CIA dan Mossad Israel berada di balik kelompok ekstremis yang melayani kepentingan mereka.
Ia mengklaim komentarnya didasarkan pada fakta bahwa, Israel merupakan satu-satunya negara yang belum terkena dampak dari ISIS dan mereka juga tidak menganggam ancaman yang dilayangkan ISIS.
Kelompok Syiah Hizbullah selama ini telah mengirimkan ribuan anggotanya untuk membantu pasukan Presiden Bashar al-Assad di Suriah. Mereka memosisikan diri sebagai pelopor melawan ekstremis Sunni seperti ISIS.
Nasrallah juga meminta pemerintah daerah bekerja sama menghadapi ISIS. Menurutnya ISIS merupakan kejahatan yang menjadi ancaman bagi seluruh alam semesta.