REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog Universitas Sebelas Maret Surakarta, Aditya Nanda Priyatama menyatakan acara cukur alis yang ada di acara 'Dahsyat' dinilai sebagai kesalahan orang tua dan juga guru. Harusnya orang tua dan guru menjadi garda moral bagi anak anaknya.
Aditya menyatakan acara di Dahsyat RCTI menunjukkan orang tua dan guru lepas dari fungsinya sebagai pendidik. Dia menyatakan harusnya orang tua dan guru mencegah anak itu untuk mencukur alisnya hingga gundul. Selain tak jelas tujuannya, cukur alis dengan bayaran Rp 300 ribu membuat anak jadi materialistik. " Gara gara uang tak seberapa tapi malah mempermalukan dirinya sendiri," ujarnya, Selasa (17/2).
Aditya menyatakan dalam kasus ini posisi anak adalah tidak salah. Soalnya kata dia, sang anak belum bisa berpikir jauh terkait apa yang diperbuatnya. " Kalau si anak malah senang saja karena bisa masuk tv dan juga mendapatkan uang," ujarnya, Selasa (17/2).
Sebelumnya dalam tayangan dahsyat, ada seorang wanita yang mencukur alis anak laki laki bernama Dimas. Anak laki laki ini berasal dari Tasikmalaya. Awalnya kedua alis mata Dimas hanya dicukur setengah dan Dimas diberikan uang Rp 150 ribu.
Saat Raffi Ahmada menawarkan Dimas untuk lanjut, Dimas akhirnya menerima tantangan lebih lanjut. Seluruh Alis Dimas akhirnya dicukur habis. Paska itu Raffi memberikan Rp 150 ribu sisanya. Ironisnya dalam acara itu, sang ibu dan guru dari Dimas justru ikut mendukung apa yang dilakukan Dimas.