REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film terbaru Mahaka Pictures berjudul '2014' Siapa di atas Presiden? menceritakan pergolakan panas keriuhan situasi politik menjelang pemilihan presiden.
Produser sekaligus supervisi sutradara Hanung Bramantyo mengatakan, pihaknya hati-hati menggarap film termasuk dengan tidak mengesampingkan riset.
"Apapun filmnya kita harus lakukan riset. Kewajiban saya mencari riset tentang kedua belah pihak yang diceritakan dalam film," ujar Hanung pada wartawan di Epicentrum Kuningan Jakarta.
Adapun, kedua pihak utama dalam film yaitu calon presiden yang mengikuti Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. Sementara itu film ini juga, mengamini bahwa kejujuran dan kebenaran akan tetap menang dalam persaingan.
"Kurang lebih enam bulan kita mengacak praktisi hukum dan politik. Bagaimana orang masuk dalam suatu kasus lalu menjadi tersangka misalnya, itu juga pakai riset," lanjut Hanung.
Dia menambahkan, kendati begitu, film ini berstatus drama fiksi. "Soal Pemilu ini juga misalnya kita riset tentang kontrol Presiden terhadap Pemilu. Bahwa selain kekuatan mutlak Presiden namun ternyata masih ada kekuatan lain," terang dia.
Di samping itu, film yang ditujukan untuk anak muda ini juga, diharapkan mampu membangun kesadaran dan kekritisan pemuda dalam negeri. Anak muda menurut dia harus bersikap aktif, kritis dan memberi kontribusi pada negara.