REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, mengalihkan fungsikan Pasar Wisata menjadi Sentra Batu Akik untuk mengakomodasi pedagang dan pengasah batu akik yang sebelumnya berpencar di kawasan pasar itu.
Kepala Bidang Pasar Atas Dinas Pengelolaan Pasar Kota Bukittinggi, Yasril Yanius, Rabu (18/2), mengatakan setelah Pasar Wisata dialihfungsikan kini sudah terlihat ramai oleh pedagang dan pengujung.
"Pasar yang sudah lama tidak ditempati ini hidup kembali padahal baru dalam tahap uji coba menjadi Sentra Batu Akik," kata dia.
Ia mengatakan kawasan ini baru mampu menampung 100 pedagang dan kini sudah ditempati sekitar 80 pedagang batu akik.
Sementara para pedagang yang telah mendaftar ke Dinas Pasar sudah melebihi jumlah los yang tersedia yakni 120 pedagang, katanya
Agar terlihat tertib, para pedagang dikelompokkan menjadi tiga bagian jenis usaha. Di antaranya penerima jasa asah batu akik, pedagang yang menjual barang jadi, serta pedagang yang khusus menjual batu bongkahan.
Ia menambahkan, Dinas Pasar akan terus membenahi kawasan tersebut, agar lebih menarik dan banyak dikunjungi orang. Mulai dari pembenahan listrik, air, kebersihan dan lainnya.
Karena bisnis batu akik saat ini menjadi trendi orang banyak, Dinas Pasar menilai prospeknya akan lebih baik.
Para pedagang yang menempati lokasi itu belum dipungut biaya retribusi hingga dua minggu ke depan, selanjutnya Dinas Pasar akan mempertimbangkan kembali, ulasnya.
Pelaku wisata Bukittinggi, Febby mengapresiasi langkah pemerintah kota untuk memanfaatkan Pasar Wisata yang selama ini tak terurus kini menjadi Sentra Batu Akik.
Menurutnya, pemanfaatan gedung pasar wisata ini akan memberikan dampak positif, karena dulunya tidak dimanfaatkan dengan baik.