REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Persatuam Pembangunan (PPP) kubu Romahurmuziy (Romi) mulai berkonsolidasi untuk persiapan menghadapi Pemilu 2019. Hal ini dilakukan dalam musyawarah kerja nasional (Mukernas) pertama mulai Selasa (17/2).
Dalam pidatonya, Ketua Umum PPP hasil Muktamar Surabaya, Romi mengatakan PPP menjadi partai pertama yang menggelar konsolidasi untuk pemenangan Pemilu. Mukernas pertama yang digelar di Jakarta ini dilakukan sekaligus untuk merancang pemenangan pemilihan kepala daerah (Pilkada) pascadisahkannya Undang-Undang Pilkada oleh DPR RI.
Usai mukernas, seluruh kader tingkat DPD akan menggelar musyawarah daerah. Selanjutnya kader tingkat cabang akan menggelar konsolidasi dengan musyawarah cabang yang dilanjutkan musyawarah ranting untuk kader tingkat ranting.
"Sampai April 2016, PPP sudah siap menghadapi pemilu 2019," katanya.
Romi melanjutkan, konsolidasi ini juga untuk memadukan pengurus PPP dari tingkat DPP hingga DPC. Romi bertekad untuk melakukan regenerasi kader secara menyeluruh. Yaitu dengan membatasi usia ketua DPD hingga DPC.
Menurutnya kaderisasi harus ada di tubuh partai berlambang Ka'bah ini. Pembatasan usia ini, kata dia, untuk memaksa proses kaderisasi berjalan, kalau proses alamiah tidak bisa berjalan.
"Sebab itu PPP harus membatasi usia ketua DPD dan DPC," ujarnya.
Ia menambahkan dengan kaderisasi ini, dapat membentuk pengurus PPP yang dinamis sesuai perkembangan zaman. Saat ini, generasi muda sudah lebih apatis pada partai politik karena berkembangnya media sosial. Dengan kader yang sesuai zamannya, diharapkan PPP menjadi partai besar di Indonesia.