REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -— Anggota Komisi III DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasir Jamil mengaku partainya belum menyikapi batalnya Budi Gunawan (BG) menjadi Kapolri. Internal PKS masih melihat perkembangan situasi politik terkini.
Nasir menyatakan kalau politik itu dinamis. Karena itulah saat ini internal partai tak mau gegabah dalam mengambil sikap. Sikap ini, menurut dia, tak hanya dilakukan internal PKS saja. Namun partai lain juga dalam kondisi yang sama. “Istilahnya kita wait and see melihat perkembangan situasi,” ujar dia, Rabu (18/2).
Meski belum menentukan sikap, namun secara pribadi Nasir menyatakan kecewa pada sikap Presiden Jokowi. Dia menyatakan hal ini seperti Jokowi mempermainkan DPR. “Ini kan lucu, Jokowi yang menyodorkan BG ke DPR tapi ujungnya dia takjadi melantik BG,” kata dia.
Jokowi telah mengambil keputusan terkait status Budi Gunawan. Jokowi akhirnya membatalkan Budi Gunawan menjadi calon Kapolri. Nama Badrodin Haiti akhirnya menggantikan posisi Budi Gunawan untuk menjadi calon Kapolri
Selain terkait putusan Kapolri, Jokowi juga memutuskan untuk memberhentikan secara sementara Abraham Samad dan juga Bambang Widjoyanto. Selanjutnya untuk mengisi kekosongan yang ada, presiden menunjuk tiga nama untuk menjadi Plt KPK. Nama tersebut yakni Taufiequrachman Ruki, Johan Budi Sp, Indriyanto Seno Adji.