Kamis 19 Feb 2015 05:39 WIB

Pelaku Pembakaran Gedung Pusat Islam Houston Tertangkap

Rep: C13/ Red: Angga Indrawan
Institut Pendidikan Islam Quba Islamic Institute di Houston, AS terbakar
Foto: abc13.com
Institut Pendidikan Islam Quba Islamic Institute di Houston, AS terbakar

REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS -- Polisi telah menangkap tersangka yang terlibat dalam pembakaran Gedung Pusat Islam di Hoston Pekan lalu. Pengumuman penangkapan ini telah membawa rasa keamanan yang lebih baik untuk komunitas Muslim di Texas.

"Kami senang bahwa seseorang yang telah melakukan kejahatan kekerasan itu telah dotangkap. Kami merasa sedikit lebih aman," ungkap Pustra Imam Pusat Islam Houston, Ahsan Zahid seperti yang dikutip laman Islamonline, Kamis (19/2).

Sebelumnya, kebakaran telah terjadi di Institut Agama Islam Quba di Houston, Texas. Kejadian ini t5ejadi pada Jumat lalu sekitar pukul lima pagi waktu setempat.

Menurut administrasi lembaga, tidak ada korban yang terluka dari kejadian itu. Meksi begitu, salah satu dari tiga bangunan di tempat itu telah mengalami kerusakan yang parah akibat kebakaran.

Penyelidikan telah menunjukkan bahwa kebakaran itu tampak disengaja. Sebab, polisi telah menemuka bensin di tempat kejadian.

Kemudian, pada Senin (16/2), polisi pun mengumumkan telah melakukan penangkapan terhadap pelaku yang diduga menjadi penyebab kebakaran itu. Pelaku tersebut bernama Darryl Ferguson (56). Ferguson pun mengaku, kebakaran itu merupakan sebuah kecelakaan.

Penangkapan itu terjadi setelah petugas kebakaran HFD mengidentifikasi Ferguson sebagai tersangka. Petugas pun menemukan bahwa dia telah tinggal di tempat yang tak jauh dengan lokasi kebakaran. Petugas pun menemukan dia di dekat pusat Islam pada  Senin lalu ketika ia berguling di atas sepedanya.

"Kami bertanya apakah ia ingin berbicara dengan kami di kantor kami," kata petugas kepolisian, Ruben Hernandez bersama dengan petugas kebakaran. Kemudian, dia melanjutkan, Ferguson pun membuat pengakuan.

Menurut kepolisian, Ferguson memang telah memiliki catatan kriminal yang luas dengan puluhan penangkapan di Texas. Kejahatannya seperti  pencurian dan pelanggaran kriminal dalam hal kepemilikan narkoba, kekerasan dan prostitusi. Namun demikian, penyelidik menolak untuk mengidentifikasi denda yang akan diterima oleh tersangka itu.

"Aku tidak bisa menjelaskan hal detail itu," kata Hernandez.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement