Kamis 19 Feb 2015 10:28 WIB
Calon Kapolri Baru

Emrus: Jokowi yang Memulai, Jokowi yang Harus Mengakhiri

Rep: C09/ Red: Didi Purwadi
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kanan) dan Mensesneg Pratikno (kiri) memberikan keterangan pers terkait polemik pelantikan Kepala Kepolisian RI di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (19/2).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kanan) dan Mensesneg Pratikno (kiri) memberikan keterangan pers terkait polemik pelantikan Kepala Kepolisian RI di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Survey Lintas Nusantara (SLN), Emrus Sihombing, menilai Presiden Joko Widodo harus menjadi orang yang paling bertanggungjawab atas kisruh pencalonan Kapolri. Jokowi yang memulai pencalonan Budi Gunawan secara formal, harus juga dibatalkan secara formal, tidak bisa sembarangan.

"Jokowi ini kau yang mulai, kau juga yang mengakhiri," jelas Emrus.

Oleh karena itu, Emrus mengimbau agar Jokowi harus melepaskan diri dari tekanan politik. Jokowi juga tidak boleh terkena intervensi dari pihak manapun karena kebijakan-kebijakannya selama ini merupakan kepentingan negara.

"Sejak awal harusnya Jokowi sudah memilih orang yang benar-benar layak sebagai Kapolri," ungkapnya.

Emrus pun menyayangkan sikap Presiden Jokowi yang membatalkan pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri dan menunjuk Komjen Badroddin Haiti sebagai Kapolri definitif. Menurutnya, Presiden tidak mempedulikan aspek normatif sebab status tersangka Budi Gunawan sudah secara sah tidak terbukti di sidang praperadilan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement