Kamis 19 Feb 2015 17:15 WIB

Darurat Pornografi, Jabar Bentuk Tim Khusus

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Anti-Pornografi (ilustrasi)
Foto: ROL
Anti-Pornografi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Pemerintah Provinsi Jawa Barat membentuk tim khusus guna memberantas bahaya peredaran minuman keras, narkoba, pornografi dan penyakit HIV/AIDS. Karena, hal tersebut saat ini sudah mengancam masyarakat Jawa Barat dengan banyaknya peristiwa yang menelan korban jiwa.

Menurut Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, tim khusus tersebut segera dibuat sebagai upaya menyelesaikan penyakit masyarakat yang kini marak. "Kami akan buat tim khusus untuk membuat gerakan penyelesaian dari bahaya miras, bahaya narkoba, pornografi dan HIV/AIDS," ujar Heryawan yang akrab disapa Aher ini.

Tim tersebut, kata Aher, akan melibatkan keluarga, sekolah, intitusi pendidikan serta masyarakat luas. Dengan begitu, penyelesaian bahaya tersebut bisa dilakukan secara sistemik. "Semua akan kita libatkan dalam tim tersebut," kata Aher.

Aher mencontohkan, kedepan sekolah-sekolah melalui tenaga pengajarnya akan seragam untuk berbicara anti narkoba dan pornografi. Sehingga, bahaya tersebut sudah diterapkan kepada masyarakat sejak dini.

Menurut Aher, narkoba, pornografi ini sudah sangat bahaya. Karena, sekarang banyak peristiwa kejahatan seksual, seks bebas dan sodomi sudah banyak kasusnya. "Kata bu Khofifah (Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa) kami sudah darurat pornografi, semua peristiwa itu akibat pornografi," katanya.

Ia melanjutkan Pemprov Jabar melakukan langkah antisipasi dengan membuat tim khusus yang akan menggerakan semua masyarakat, masyarakat sosial, keluarga maupun sekolah. Sebelumnya Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan, Indonesia dalam kondisi darurat pornografi.

Ia mengatakan tingkat pornografi di Indonesia saat ini nyaris sama bahayanya dengan narkoba. Jumlah korban pornografi sudah mencapai 45 persen lebih tinggi dibanding bahaya narkoba.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement