REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan penumpang pesawat Lion Air terlantar sejak Rabu (18/2) pukul 1 siang hingga Kamis, (19/2) dini hari ini. Penyebab telantarnya penumpang karena adanya 10 pesawat Lion Air yang rusak.
Menanggapi hal ini, Kementerian Perhubungan selaku regulator transportasi tak tinggal diam. Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M Djuraid menerangkan bahwa berdasarkan pantauan Kemenhub, terdapat 6 penerbangan yang mengalami delay.
Hadi menjelaskan, Kemenhub bersama Angkasa Pura II sudah memfasilitasi penyelesaian masalah dalam beberapa bentuk. "Pertama, penumpang dari dua flight dengan tujuan yang sama diberangkatkan bersama dengan satu pesawat yang lebih besar," jelas Hadi, Kamis (19/2).
Opsi kedua, lanjutnya, adalah penumpang mendapat pengembalian uang tiket. Sedangkan opsi lainnya, penumpang diinapkan di hotel untuk diberangkatkan pagi (19/2) ini.
"Semuanya sudah dilakukan tadi malam. Kami menganggap sudah selesai, namun untuk pagi ini ternyata masih ada keluhan keterlambatan tersebut dan kami belum menerima apa penyebabnya," katanya menambahkan.
Sebelumnya, setidaknya 600 ratus penumpang pesawat Lion Air terlantar sejak Rabu (18/2) pukul 1 siang hingga Kamis, (19/2) pagi hari ini. Penyebab terlantarnya penumpang karena adanya 10 pesawat Lion Air yang rusak.
Beberapa penumpang kemarin bahkan sempat ada yang mengamuk lantaran minimnya informasi. Sejumlah penumpang menerima tawaran untuk beralih pesawat dengan Garuda Indonesia. Sebagian lainnya menolak dan meminta uang nya dikembalikan.