Kamis 19 Feb 2015 17:45 WIB

Ini Kemeriahan Imlek di Kota Bandung

Rep: c63/ Red: Bilal Ramadhan
Tahun Baru Imlek (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Tahun Baru Imlek (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Perayaan Tahun Baru Imlek di Kota Bandung berlangsung Khidmat. Sejak Rabu (18/2) malam, ratusan etnis Tionghoa silih berganti mendatangi vihara yang ada di Kota Bandung.

Seperti di salah satu Vihara Dharma Ramsi, Cibadak, Kota Bandung, pergantian Malam Tahun Baru Imlek ditandai dengan penyalaan 400 lilin tepat pada pukul 00.00 WIB. Lilin dengan berbagai ukuran tersebut rencananya juga akan terus menyala hingga 15 hari mendatang.

"Sampai (perayaan) Cap Gomeh. Itu udah budayanya. Jadi lilin nyala baru dimatikan setelah 15 hari," ujar Pengurus Vihara Dharma Ramsi, Subuan.

Pada malam perayaan Imlek juga Wali Kota Bandung Ridwan Kamil turut memantau dengan mendatangi beberapa vihara di kawasan yang sama. Kehadiran pria yang kerap disapa Emil ini pun langsung disambut oleh penampilan kesenian Barongsai.

Pada kesempatan itu Emil, juga menyampaikan ucapan selamat kepada warga Kota Bandung yang merayakan Imlek. "Semoga warga Bandung yang sedang merayakan dengan tradisinya bergembira, mudah-mudahan semangat tahun barunya membawa Bandung lebih berkah, banyak kebaikan di kota ini," ujarnya.

Ia pun meminta agar semangat toleransi di Kota Bandung tetap terjaga, termasuk dalam perayaan Imlek tersebut. Pantauan di lapangan, umat yang merayakan sejak pagi mendatangi Vihara yang berada di Kecamatan Astana anyar tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement