Kamis 19 Feb 2015 15:28 WIB

Kehadiran Pesantren Maritim Dibutuhkan Wilayah Terpencil

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Agung Sasongko
lebih dari 600 calon bidang al faatih kaaffah nusantara (afkn) mengikuti seminar parenting di pesantren nuu waar
Foto: foto: damanhurizuhri/republika
lebih dari 600 calon bidang al faatih kaaffah nusantara (afkn) mengikuti seminar parenting di pesantren nuu waar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Konsul Jendral  RI di Jeddah, Tajuddien Noor B mengatakan, pembangunan pesantren maritim sangat bagus. Apalagi Indonesia secara geografis terdiri dari ratusan ribu pulau.

"Indonesia juga memiliki banyak nelayan yang mencari ikan dari satu titik ke titik lainnya. Keluarga nelayan tentu membutuhkan pendidikan, makanya kehadiran pesantren maritim sangat dibutuhkan," kata Tajuddien, Rabu, (18/2).

Pesantren maritim kehadirannya akan memberikan pendidikan agama, moral, juga karakter building. Mereka juga diberi keterampilan melaut, mencari ikan yang profesional.

"Pesantren maritim juga perlu dibangun di pulau-pulau terluar maupun terpencil di Indonesia. Ini dilakukan agar penduduk setempat memiliki ketahanan mental, misalnya tidak pindah kewarganegaraan menjadi warga negara tetangga negara."

Selama ini, ujar dia, banyak warga di daerah perbatasan yang tertarik berpindah kewarganegaraan. Biasanya yang menggoda mereka adalah  daya tarik materi yang lebih baik.

Di tempat terpisah, Mantan Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan, sebaiknya jangan mengartikan pulau-pulau terluar di Indonesia  dari segi geografis saja.

"Boleh jadi penduduk pulau-pulau  terluar di Indonesia itu pikirannya lebih Indonesia minded ketimbang anak-anak di Jakarta. Namun soal ini memang perlu pengkajian lebih mendalam," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement