REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Pengamat hukum Universitas Jember, Dr Nurul Ghufron, mengatakan penunjukan calon kapolri baru, Komjen Pol Badrodin Haiti, merupakan jalan tengah untuk mengatasi konflik KPK-Polri.
"Kalau memenangkan salah satu pihak dan mengalahkan pihak lain baik itu Budi Gunawan maupun Bambang Widjojanto dan Abraham Samad, maka akan menimbulkan perseteruan yang tidak kunjung selesai di antara dua institusi itu," kata dosen yang akrab disapa Ghufron di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis.
Menurut dia, kebijakan Presiden Joko Widodo yang batal melantik Budi Gunawan dan mengusulkan Badrodin Haiti sebagai calon kapolri baru merupakan langkah yang tepat.
"Saya memahami keputusan Jokowi dan itu cukup positif untuk penegakan hukum ke depan, meskipun presiden harus menentang partai politik pengusungnya," tuturnya.
Secara etika penyelenggaraan negara, lanjut dia, juga tidak ada masalah dengan mengajukan calon kapolri baru dan semua pihak harus menghormati keputusan Presiden Jokowi.