REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon tunggal Kapolri Komjen Pol Badrodin Haiti mengungkapkan prioritas yang akan dilakukannya saat menjadi Kapolri adalah mengedepankan komunikasi intensif antara Polri dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kerjasama penegakan hukum.
Menurut Badrodin, saat ini komunikasi KPK dan Polri kurang baik dalam penanganan suatu perkara. Selama ini, sambung dia, yang dilakukan kedua lembaga penegak hukum itu melakukan komunikasi bila ada persoalan antarkedua lembaga.
"Secara personal, pimpinan KPK dan Polri itu baik. Tapi komunikasi antarkedua lembaga selalu terbangun setelah ada kasus. Nah, kenapa tidak sekarang dibangun sejak awal saja? Hal tersebut dilakukan untuk mencegah kisruh berkepanjangan," ujar Badrodin saat ditemui di rumah dinasnya yang berada di Jalan Panglima Polim III Nomor 7A, Kebayoran, Jakarta Selatan, Kamis (19/2).
Badrodin juga menjanjikan komunikasi antarlembaga penegak hukum, seperti Polri, KPK dan Kejaksaan bukan hanya pada level pimpinan.
"Pola itu harus diubah, apalagi hubungan pada level pelaksana, artinya level penyidik seolah ditanamkan penyidik di KPK ini yang menyidik dari Polri seolah-olah sasarannya selalu Polri. Itu yang harus dibangun," katanya.
Sehingga bila ada penyimpangan langsung dapat diperbaiki. Lulusan terbaik Akpol 1982 itupun yakin komunikasi itu dapat berimbas positif terhadap kerjasama antarlembaga institusi penegak hukum. Menurutnya bila komunikasi berjalan baik maka penegakan hukum di Indonesia juga akan berjalan dengan baik.