REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Umum PPP versi Muktamar Surabaya, Romahurmuziy mengatakan, Wakil Presiden Jusuf Kalla telah menyampaikan kepada pimpinan parpol tentang dugaan rekening gendut beberapa jenderal dan petinggi di Kepolisian Republik Indonesia.
Menurutnya JK telah mengklarifikasi langsung kepada mantan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein.
"Wapres telah memanggil Yunus Husein kepala PPATK untuk mengklarifikasi hal itu dan pada saat pemanggilan itu Pak Yunus mengklarifikasi bahwa tentang rekening gendut itu tidak pernah ada," kata pria yang biasa disapa Romi itu di Jakarta, Kamis (19/2).
Dalam pertemuan dengan wapres tersebut, lanjut Romi, Yunus menyampaikan sepanjang kepemimpinannya PPATK belum pernah menerbitkan informasi tentang dugaan rekening gendut tersebut. Meskipun informasi tentang rekening gendut petinggi Polri mencuat saat Yunus menjabat pimpinan PPATK.
"Jadi PPATK belum pernah sepanjang Pak Yunus, karena itu pertama kali muncul ketika beliau memimpin PPATK. Belum pernah menerbitkan, menganalisis, satu laporan hasil pemeriksaan yang mensinyalir adanya rekening gendut," jelas Romi.
Karena itu, jika saat ini kembali muncul desas-desus calon Kapolri tunggal Komjen Pol Badrodin Haiti juga memiliki rekening gendut menurut Romi sama sekali tidak benar. "Itu pun hanya rumor dibanding fakta," ungkap Romi.
Sebelum Badrodin Haiti diajukan sebagai calon Kapolri, Presiden Jokowi mengusulkan Komjen Pol Budi Gunawan. Namun pencalonan BG menuai respon negatif dari masyarakat. Lantaran sebelumnya diberitakan BG merupakan satu dari 11 petinggi Polri pemilik rekening gendut.