REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Presiden Joko Widodo telah memutuskan untuk membatalkan pelantikan Komjen Budi Gunawan menjadi Kapolri. Sebagai gantinya, mantan gubernur DKI Jakarta itu mengajukan Komjen Badrodin Haiti ke DPR untuk menjadi pemimpin tertinggi Korps Bhayangkara tersebut.
Meski gagal menjadi Kapolri, beredar kabar bahwa Budi Gunawan akan dijadikan Wakil Kapolri. Pernyataan itu terlontar dari adik Megawati, Rahmawati Soekarnoputri. Ia mengaku mendengar ada desakan dari pihak tertentu untuk memaksakan mantan ajudan Megawati Soekarnoputri tersebut menjadi Wakapolri.
"Saya melihat ada upaya kalau BG (Budi Gunawan) akan dijadikan Wakapolri, kalau seperti itu ya sami mawon (sama saja)," kata Rahmawati usai menemui mantan ketua MK, Mahfud MD, di rumahnya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (19/2).
Dia mengapresiasi langkah Jokowi untuk tidak melantik Budi Gunawan. Bagaimanapun, kata dia, tidak etis seorang polisi yang telah ditetapkan menjadi tersangka dijadikan pejabat tinggi di kepolisian. Rahma meminta Jokowi untuk tidak menjadikan Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian (Lemdikpol) itu sebagai Wakapolri.
"Saya tadi berdiskusi dengan Pak Mahfud kalau putusan praperadilan itu menabrak Pasal 77 KUHAP dan itu tidak dibenarkan. Jadi kasusnya (BG) tetap harus dilanjutkan," ujarnya.
Menurutnya, kisruh yang belakangan terjadi antara KPK dan Polri karena Budi dipaksakan untuk menjadi menjadi Kapolri. Dia mengatakan, bahwa Megawati berada di balik itu semua. Kakaknya tersebut memaksakan Budi Gunawan agar dilantik menjadi Kapolri.
"Dia (Megawati) konsen berat kalau BG harus dilantik menjadi Kapolri, karena kita tahu kedekatannya sudah jadi rahasia umum," ujarnya.