REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Sepuluh remaja asal Desa Ciasem Baru, Blok Babakan, Kabupaten Subang, terseret gelombang tinggi ketika sedang asyik berenang di pantai Eretan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Kamis (19/2).
Dari sepuluh remaja itu, satu di antaranya ditemukan meninggal dunia dan satu lagi belum ditemukan.
Satu remaja yang ditemukan meninggal dunia adalah Asep Irawan (15).
Sementara korban yang masih hilang bernama Aldi Supriadi (14). Hingga sekitar pukul 20.30 WIB, korban belum berhasil ditemukan.
Sedangkan delapan remaja lainnya, berhasil selamat. Adapun kedelapan remaja itu, yakni Dendi (15), Bagus (14), Oleh (12), Hasan (13), Asep (13), Ahmad (14), Gunawan (15), dan Cecep Alamsyah (14).
Komandan Kapal VIII-1018 dari Ditpolair Polda Jabar Pospol Air Eretan, Masnudin menjelaskan, pihaknya mendapatkan laporan dari warga mengenai adanya sekelompok remaja yang terbawa gelombang tinggi sekitar pukul 12.30 WIB. Setelah mendapat laporan tersebut, pihaknya langsung meluncur ke lokasi dan melakukan upaya pencarian.
Dari delapan orang yang selamat itu, satu korban yang bernama Cecep Alamsyah berhasil diselamatkan oleh ketujuh temannya. Cecep yang tidak sadarkan diri kemudian dibawa ke Bidan Hairoh di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur.
Sedangkan Asep Irawan dan Aldi Supriadi, terbawa arus hingga ke arah tengah laut. ''Siang itu, gelombang air memang tinggi, sekitar 1,5 - 2 meter,'' kata Masnudin.
Masnudin menjelaskan, pihaknya kemudian melakukan pencarian di sekitar Muara Eretan dengan menggunakan speedboat milik Ditpolair Polda Jabar. Sekitar pukul 16.30, sejumlah warga di sekitar muara memberikan informasi adanya sesosok mayat yang ditemukan di sekitar muara.
Speedboat yang dinahkodai Masnudin pun kemudian mendatangi lokasi yang disebutkan oleh warga. Di tempat tersebut, dia menemukan satu jenazah, yang ternyata adalah Asep Irawan. Jenazah korban pun selanjutnya dibawa ke markas Ditpolair Polda Jabar Pospol Eretan.
''Tinggal korban bernama Aldi Supriadi yang belum ditemukan. Proses pencarian akan kami lakukan dengan dibantu tambahan personel dan peralatan,'' tandas Masnudin.