REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setidaknya terdapat 120 penerbangan yang terdampak oleh keterlambatan Lion Air dalam satu hari. Angka ini hanya untuk penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta saja. Hal diungkapkan oleh Direktur Operasional PT Angkasa Pura II, Djoko Murjatmodjo. Djoko menerangkan 120 penerbangan tersebut melayani rute ke berbagai daerah di Indonesia.
Selain itu, Djoko menambahkan rute yang paling berdampak oleh insiden delay kali ini adalah Jakarta - Medan, yang memiliki setidaknya 20 penerbangan oleh Lion Air sendiri dalam satu hari. "Rute ini, untuk semua maskapai ada 40 flight. 20 di antaranya dioperasikan oleh Lion Air," jelas Djoko kepada ROL, Jumat (20/2).
Selain itu rute lain yang paling terkena dampak keterlambatan Lion Air adalah Jakarta - Lombok, dan Jakarta - Bali. Penerbangan ke Bali sendiri sempat dilakukan dengan pesawat yang lebih besar sehingga mampu mengangkut dua nomor penerbangan sekaligus.
Terkait insiden keterlambatan ini, Djoko sendiri menilai bahwa kekurangan yang dimiliki oleh pihak Lion Air adalah komunikasi dengan penumpang yang kurang. Karena pihak Lion Air tidak memberikan keterangan yang jelas kepada penumpang, hasilnya para penumpang merasa terlantar dan tidak sedikit yang mengamuk di bandara. "Saya sudah katakan yang penting adalah komunikasi," jelasnya.
Sejak Jumat pagi, konter check in di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta sudah ditutup. Ratusan penumpang yang terlanjur datang dibuat semakin bingung karena tidak ada petugas Lion Air yang memberikan keterangan terkait hal ini.
Dengan alasan tidak memiliki dana tunai yang cukup di bandara, pihak Lion Air tidak bisa membuka loket untuk Pengembalian tiket. Baru setelah PT Angkasa Pura II memberikan dana talangan sebesar Rp 4 miliar rupiah, akhirnya penumpang bisa menukarkan tiket yang sudah mereka beli.