REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menegaskan, pihaknya konsisten memerangi terorisme, terlebih yang mengancam keselamatan warga negaranya. Di saat yang sama, AS tidak akan tergelincir dalam konteks memerangi Islam.
"Mereka bukanlah pemuka suatu agama. Mereka adalah teroris. Dan kami tidak berperang melawan Islam. Kami berperang melawan orang-orang yang telah menyelewengkan ajaran Islam," kata Presiden Obama dalam pertemuan puncak Antiekstremisme di Gedung Putih, Washington DC, Kamis (19/2).
Dilaporkan Los Angeles Times, dalam pertemuan selama tiga hari berturut-turut itu, Obama juga menghindari penggunaan kata ekstremis Islam atau teroris Muslim. Pasalnya, Obama tidak menginginkan muncul persepsi bahwa terorisme mengambil semangatnya dari ajaran agama yang dianut oleh lebih dari satu miliar orang itu.
Adapun langkah politis Obama tersebut dikritik kalangan Partai Republik. Obama dinilai, tidak peka dan berusaha mencari-cari dalih dari sesuatu yang sudah jelas.
"Bagaimana bisa Anda mengalahkan musuh yang Anda sendiri tidak tahu namanya?" kata Ketua Komisi Keamanan Tanah Air, Michael McCaul, yang juga politikus Partai Republik asal Texas.