Sabtu 21 Feb 2015 13:34 WIB

Ketua KY: Memalukan, Indonesia Alami Tsunami Hukum tak Perlu

Rep: Yulianingsih/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Komisi Yudisial (KY) Suparman Marzuki.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Komisi Yudisial (KY) Suparman Marzuki.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Komisi Yudisial (KY) Suparman Marzuki mengatakan, saat ini Indonesia tengah mengalami tsunami hukum dan politik yang tidak perlu. Hal tersebut, menurutnya, diperlihatkan dalam kasus Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian.

"Ini memalukan. Negeri ini mempertontonkan kebodohan seolah-olah negeri ini tidak punya pemimpin, tidak punya moral. Elite politik di Jakarta telah mempertontonkan hal itu," katanya saat memberikan kuliah umum pada mahasiswa Program Studi PPKn FKIP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Sabtu (21/2).

Kuliah umum dengan tema revolusi mental penegakan hukum dan kontribusinya untuk pendidikan hukum diikuti ratusan mahasiswa Prodi PPKn UAD. Mahasiswa tersebut berasal dari semester 2,4,6 dan 8.

Menurut Suparman, apa yang terjadi dalam politik dan hukum di Indonesia terkait kasus KPK dan Polri merupakan contoh nyata dari miskinnya mentalitas positif di Indonesia. Diakuinya, hiruk pikuk politik dan hukum di Jakarta tersebut belum tentu diketahui masyarakat desa. Bahkan mungkin masyarakat pedesaan tidak peduli akan hal itu.