Sabtu 21 Feb 2015 14:45 WIB

TNI Bakal Gelar Latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat

Rep: reja irfa widodo/ Red: Ani Nursalikah
  Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menyampaikan hasil koordinasi dengan Basarnas di Jakarta, Selasa (30/12). (Antara/Puspa Perwitasari)
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menyampaikan hasil koordinasi dengan Basarnas di Jakarta, Selasa (30/12). (Antara/Puspa Perwitasari)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI terus mempersiapkan diri untuk bisa terjun dalam upaya pemberantasan terorisme, khususnya yang terindikasi berada di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Untuk itu, TNI akan segera menggelar latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC).

Bukan tidak mungkin dari latihan tersebut bisa berlanjut dengan adanya kegiatan dan operasi pemberantasan terorisme. Bukan tanpa alasan TNI memilih Poso sebagai lokasi latihan PPRC 2015.

Menurut Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Poso dianggap sebagai tempat yang nyaman bagi berkembangnya aliran-aliran kepercayaan dan keagamaan yang keras.

''Indikatornya, Poso dikembangkan oleh aliran keagamaan yang keras yang merasa di Poso sebagai tempat yang nyaman,'' kata Moeldoko kepada wartawan, Jumat (20/2).

Moeldoko tidak menampik jika aliran-aliran tersebut bisa mengarah ke kelompok radikal dan berafiliasi dengan kelompok radikal internasional ISIS.

PPRC merupakan pasukan gabungan yang dibentuk dari tiga matra TNI, Angkatan Darat (AD), Angkatan Udara (AU), dan Angkatan Laut (AL). Pasukan pemukul ini dapat bergerak atas keputusan pemegang otoritas politik. Salah satu tugas pokok dari PPRC adalah melakukan penangkalan terorisme, baik yang bersifat domestik ataupun internasional.

Rencana latihan PPRC di Poso ini seolah menjadi langkah strategis yang dilakukan TNI setelah adanya pertemuan antara Panglima TNI, Plt Kapolri, Kepala BNPT, dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan di Kantor Kemenkopolhukam awal bulan ini. Pertemuan tertutup itu membahas masalah sinergitas antara lembaga tersebut dalam penanganan terorisme di Poso.

Kendati begitu, Moeldoko mengatakan untuk saat ini kepolisian masih melakukan operasi di Poso. TNI sifatnya membantu operasi kepolisian tersebut, terutama dalam hal operasi intelijen dan penindakan.

Untuk operasi intelijen, TNI telah bergerak dan mengumpulkan berbagai data-data intelijen yang dilakukan oleh Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement