Sabtu 21 Feb 2015 19:40 WIB

Liberalisasi Ekonomi Dianggap Gerogoti Kehidupan Bangsa Indonesia

Susu formula yang dijual di Pasar Swalayan
Foto: AP
Susu formula yang dijual di Pasar Swalayan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Liberalisasi ekonomi yang datang dari paham Barat dinilai tidak sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia dan telah menggerogoti berbagai sendi kehidupan berbangsa dan bernegara di Tanah Air.

"Pasar bebas dan liberalisasi akan memicu berkembangnya hukum rimba dan mendorong orang menjadi individualistis," kata Wakil Ketua MPR RI Mahyudin dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/2).

Menurut dia, sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara yang digerogoti oleh liberalisasi antara lain nasionalisme, patriotisme, solidaritas, gotong royong, keragaman, kebersamaan, dan kebhinekaan.

Untuk itu, ujar politisi Partai Golkar tersebut, Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika harus kembali digelorakan untuk mengawal seluruh proses pembangunan, termasuk pembangunan bidang ekonomi yang dijalankan pemerintah.

"Ini penting agar pembangunan ekonomi yang dilakukan bisa menjamin kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyat," katanya.

Ia berpendapat bahwa pembiaran terhadap liberalisasi ekonomi bisa berakibat fatal terhadap Indonesia.

Hal tersebut karena pemberlakukan konsep pasar bebas dalam pembangunan ekonomi dinilai akan menggilas para pengusaha kecil bahkan koperasi sehingga pihak yang miskin akan terinjak-injak oleh yang kaya.

Mahyudin mengingatkan bahwa UUD 1945 menganut sistem ekonomi kekeluargaan dan menjadikan koperasi sebagai soko guru perekonomian, serta negara harus melindungi masyarakat kecil.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement