REPUBLIKA.CO.ID, SURIAH -- Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kembali merilis dokumentasi sejumlah aksi perlawanannya. Kali ini, gerombolan bersenjata garis keras ini, mempublikasikan sejumlah foto-foto tentang perlawanannya terhadap budaya yang dianggap tak Islam.
Al-Arabiyah, Sabtu (21/2) melansir kumpulan foto-foto anggota ISIS di Libya, membakar perlengkapan musik bergaya barat. Telihat, dalam foto-foto tersebut, setumpuk senar drum beserta alat-alat instrumental lainnya, dibakar oleh seorang berpakaian serba hitam, dengan pengawalan beberapa personil bertopeng dengan memegang senjata laras panjang, dan panji-panji ISIS.
Media di Arab Saudi itu menjelaskan, mendapat salinan dokumentasi itu setelah ISIS kawasan Afrika Utara itu mempublikasikan ke media-media lokal di Libya. Dikatakan, pembakaran terhadap alat-alat musik itu, adalah ungkapan perlawanan terhadap semua produk budaya, yang lahir bukan dari rahim budaya Islam.
Drum, dan alat musik modern lainnya, dikatakan tak mencerminkan budaya berseni Islam. ISIS Libya, menyatakan, alat-alat musik tersebut didapat dari hasil razia polisi internal mereka di kawasan Pelabuhan Warqa. ISIS menyebut nama kawasan itu sebagai Pelabuhan Derna.
Masih menurut Al-Arabiyah, sebenarnya, pembakaran produk-produk yang dianggap tak Islami oleh ISIS itu, bukan pertama kali dilakukan. Beberapa hari terakhir, dikatakan, ISIS juga melakukan pembakaran serupa terhadap gudang tembakau dan merazia rokok sisha, di wilayah Raqqa Suriah dan Mosul di Irak.