REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Sedikitnya seribu warga Muslim di Ibu Kota Oslo, Norwegia menyatakan diri sebagai pelindung komunitas Yahudi di negara tersebut. Pendeklarasian itu diikuti dengan aksi damai melindungi rumah ibadah Yahudi di jantung negara tersebut.
Reuters, menyebut, aksi warga Muslim Norwegia itu, merupakan bentuk solidaritas terhadap sesama penganut agama-agama Ibrahim. Sekaligus, untuk menghindari aksi saling curiga masing-masing kelompok, pascaserangan terhadap Sinagog di Kopenhagen, Denmark, beberapa waktu lalu.
Kordinator Muslim, Zeeshan Abdullah mengatakan, aksi warga Muslim, bukan hanya bentuk solidaritas dan toleransi. Melainkan, sebagai bukti kecintaan Islam terhadap perdamaian demi kemanusian. "Ada penghasut-penghasut di antara kita semua," kata dia, seperti dilansir, Jerussalem Post, Sabtu (21/2).
Dikatakan olehnya, masih banyak harapan bagi semua umat untuk menghindari perang dengan hidup berdamai antar sesama manusia tanpa perlu melihat latar belakang keyakinan. Masih menurut Reuters, aksi warga Muslim Norwegia ini, merupakan aksi massa keagamaan terbesar di negeri itu.
Selain melakukan orasi damai, ribuan warga Muslim juga mengajak warga dari agama lain, untuk membentuk rantai tangan mengelilingi rumah ibadah Yahudi, sebagai simbol perlindungan terhadap komunitas terkecil di negeri itu.Untuk diketahui, populasi Muslim Norwegia adalah salah satu yang terbesar di belahan Eropa.
Gelombang imigrasi kelompok Muslim ke negeri itu membuat populasi Norwegia membengkak menjadi 5,2 juta jiwa. Saat ini, diperkirakan, warga Muslim Norwegia mencapai lebih dari 200 ribu jiwa. Pesatnya migrasi Muslim ini pernah mengundang petaka kemanusian pada 2011.
Ketika itu, seorang pemuda fasis, Anders Behring Breivik memberondong peluru ke lokasi perkemahan dan menewaskan 77 warga Norwegia. Aksi tersebut dilakukan Breivik sebagai bentuk protes radikal terhadap warga Norwegia, atas ketidakpedulian pemerintah terhadap ancaman imigran Muslim dan Yahudi ke negara itu.