REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menginspeksi latihan perang militernya dekat perbatasan laut dengan Korea Selatan, menjelang latihan perang tahunan gabungan Korea Selatan dan Amerika.

Kantor berita pemerintah Korea Utara KCNA hari Sabtu (21/2) melaporkan latihan yang melibatkan artileri dan roket anti-kapal, terpusat pada strategi menyerang dan merebut pulau milik musuh tersebut.

Kim, menurut media itu, menyatakan rasa puasnya dan meminta militernya agar siap bertempur melawan Amerika. Surat kabar pemerintah Rodong Sinmun menerbitkan foto-foto Kim mengamati latihan itu dengan teropong. Media pemerintah tidak menyebutkan waktu dan lokasi pasti latihan itu.

Kalangan analis di Seoul mengatakan latihan itu bertujuan memamerkan kemampuan militer Korea Utara menjelang latihan perang gabungan antara Korea Selatan dan Amerika awal bulan depan.

Korea Utara menyebut aktivitas tahunan itu sebagai bentuk invasi, tetapi Amerika dan Korea Selatan berkeras latihan perang itu hanya bersifat pertahanan dan bukan untuk menyerang Korea Utara.

Bulan lalu, Korea Utara menawarkan penangguhan sementara berbagai uji coba nuklir mereka jika Amerika membatalkan latihan perang dengan Korea Selatan tahun ini. Amerika dan Korea Selatan menolak membatalkan latihan mereka.

Juru bicara kementerian pertahanan Korea Selatan Kim Min-seok awal minggu ini mengatakan Amerika berencana mengirim tentara lebih banyak untuk latihan perang itu, tetapi tidak merincinya. Tahun lalu Amerika mengirim sekitar 12.700 tentara.​

Ikuti Whatsapp Channel Republika