Ahad 22 Feb 2015 05:21 WIB
Eksekusi Mati Gembong Narkoba

'Brasil Rusak Hubungan Diplomatik'

Presiden Brasil Dilma Rousseff
Foto: AP
Presiden Brasil Dilma Rousseff

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno Laksono menilai sikap Pemerintah Brazil yang menolak Duta Besar Indonesia dapat merusak hubungan diplomatik kedua negara.

"Pemerintah Brasil yang menolak surat kepercayaan dari Dubes Indonesia pada saat sudah berada di Istana Presiden Brasil, merupakan pelecehan terhadap Indonesia," kata Dave Akbarshah melalui telepon selulernya, Sabtu malam.

Menurut Dave, jika Pemerintah Brasil ingin membela warga negaranya yang dijatuhi hukuman mati di Indonesia sah-sah saja, tapi hendaknya melalui cara-cara dan prosedur yang sesuai dengan proses hukum di Indonesia.

Ketua Umum DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) ini menilai cara-cara yang dilakukan Brasil sungguh tidak elegan dan merusak hubungan diplomatik kedua negara. Dave menyatakan mendukung Pemerintah Indonesia yang bersikap tegas dengan menarik pulang duta besarnya dari Brasil.

"Pemerintah Indonesia juga agar bersikap tegas dengan menolak duta besar Brasil di Indonesia untuk segera pulang ke negaranya," kata Dave.

Dave juga menjelaskan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Brasil sudah berjalan baik selama ini dan sudah terjalin kerja sama, terutama di bidang perdagangan. Menurut dia, di bidang militer Indonesia sudah memesan pesawat untuk mengawasi wilayah pantai di Indonesia.

Di bidang perdagangan, kata dia, Brasil yang merupakan penghasil daging sapi terbesar di dunia berusaha memasukkan produksi dagingnya ke Indonesia.

"Pemerintah Indonesia hendaknya mengevaluasi kerja sama perdagangan dengan Brasil dan mencari opsi kerja sama dengan negara lain," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement