REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ilmuwan Muslimah Internasional-Indonesia (MMII) mendukung poin rekomendasi dari International Moslem Woman Union (IMWU). Hal tersebut disampaikan oleh ketua umum MMII, Amany Lubis.
Ia mengatakan, MMII merupakan divisi riset dan pengkajian dari IMWU sehingga apa yang menjadi rekomendasi IMWU ini sejalan dengan visi dan misi dari MMII. Menurutnya, tiga poin rekomendasi tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap kondisi politik, sosial ekonomi untuk membangun mayarakat khususnya umat Islam.
Ini diharapkan berdampak pada kemajuan perempuan. "Saya sebagai Ketua Majelis Ilmuwan Indonesia mendukung rekomendasi itu dan itu merupakan wujud dari visi misi IMWU. Dan majelis muslimah, karena kita memang fokus kepada kajian dan juga riset maka kita lebih mengembangkan juga riset yang tentunya untuk daya membangun masyarakat," ujar Amany Lubis kepada ROL, Ahad (22/2).
Ia menjelaskan, untuk menyelesaikan konflik regional maka IMWU dapat berperan sebagai mediator. Khusunya untuk Konflik etnik dan kemasyarakatan. Misalnya untuk IMWU Thailand menjadi moderator dalam menyelesaikan konflik antara Muslim dan Buddhis Thailand.
Rekomendasi dari IMWU ini diharapkan tidak hanya direalisasikan di negara Afrika saja tetapi negara lain yang juga membutuhkan. Sehingga diharapkan juga dapat diterapkan di Indonesia melalui sumber daya manusia yang dimiliki oleh Majelis Muslimah Indonesia.
Dengan demikian, manfaat dari rekomendasi IMWU ini dapat dirasakan oleh Muslim Indonesia dan dunia. "Peluang terwujud Insya Allah besar. Kita bekerja sama dengan semua pihak baik itu Pemerintah dan non pemerintah," katanya.