REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN - Pengamat ekonomi Sumatera Utara, Wahyu Ario Pratomo memprediksi minat masyarakat atau investor membeli Sukuk Ritel Negara seri 007 akan semakin besar dipicu imbal hasil yang besar atau 8,25 persen per tahun.
"Dengan imbal hasil di atas suku bunga deposito dan ditambah inflasi yang tren rendah diprediksi SUKRI (Sukuk Ritel Negara) seri SR-007 akan semakin diminati masyarakat," katanya di Medan, Ahad (22/2).
Apalagi saat ini, suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate sedang turun menjadi 7, 50 persen dari 7,75 persen dari sebelumnya dan tentunya diikuti perbankan. "Target Pemerintah untuk memperluas surat utang negara tersebut tampaknya akan semakin terwujud,"katanya.
Perluasan surat utang negara ke tengah masyarakat itu semakin diyakini karena Pemerintah meningkatkan kerja sama dengan bank dan lembaga keuangan untuk memasarkan SUKRI itu.
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU) itu menyebutkan Trimegah Sekuritas misalnya menggandeng Bank Sumut dalam memasarkan atau sebagai agen SUKRI itu. Seperti diketahui Bank Sumut adalah bank pembangunan daerah yang jangkauan nasabahnya tentunya sudah hampir ke semua daerah.
"Diyakini masyarakat yang kelebihan likuiditas akan cenderung menginvestasikan uangnya ke SR-007 itu," kata Wahyu.
Direktur Pemasaran PT Bank Sumut, Ester Junita Ginting menyebutkan, Bank Sumut yakin bisa menjadi agen yang baik dengan menjual banyak SUKRI seri-007 itu. "Harapannya Bank Sumut bisa mendapat jatah hingga Rp 100 miliar," katanya.