Senin 23 Feb 2015 07:19 WIB

Palestina Ancam Israel Terkait Pajak

Rep: Gita Amanda/ Red: Ilham
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas
Foto: Reuters
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Presiden Palestina, Mahmoud Abbas mengancam akan menghentikan koordinasi keamanan dengan Israel. Ancaman tersebut dikeluarkan terkait sikap Israel yang terus menahan jutaan dolar bantuan pajak untuk Palestina.

Seperti dilansir Aljazirah, Ahad (22/2), seorang pejabat senior Palestina, Nabil Shaath mengatakan, Abbas memperingatkan para pemimpin Eropa terkait hal ini. Ia mengatakan, para pejabat Palestina akan membahas masalah ini di pertemuan dewan pekan depan.

"Kami telah memberitahu masyarakat internasional, bahwa kita tak akan dapat melanjutkan koordinasi keamanan dan otoritas Paelsetina mungkin tak dapat meneruskan hal ini jika Israel terus mencuri uang kita," ujar Shaath.

Para pejabat Palestina mengatakan, Amerika Serikat, Uni Eropa dan negara-negara Arab telah meminta Palestina menunda keputusan tentang membatalkan koordinasi keamanan dengan Israel hingga pemilu Israel. Menurut negara-negara tersebut, Israel akan melepaskan bantuan setelah pemilu.

Namun, para pejabat Palestina mengatakan, mereka khawatir Israel bisa terus menahan pajak sebagai balasan atas tindakan Palestina pada April lalu. Para pejabat berbicara pada The Associated Press dengan nama anonim, bahwa mereka akan membahas hal ini dalam musyawarah internal.

Sejak Palestina memutuskan untuk bergabung dengan Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC), Israel telah menahan pajak bantuan untuk rakyat Palestina. Israel memotong hingga 140 juta dolar pajak ke Palestina selama dua bulan terakhir.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement