REPUBLIKA.CO.ID, OSLO--Ratusan Muslim Norwegia membentuk perisai manusia di halaman sebuah sinagog di Oslo, Norwegia pada Sabtu (21/2) malam waktu setempat. Mereka melakukannya untuk melindungi rumah ibadah Yahudi yang diserang.
Aksi ini diinisiasi oleh kelompok Muslim muda Norwegia. Mereka menyatakan ini sebagai simbol solidaritas dengan komunitas Yahudi di kota itu. Sekaligus menunjukkan kedua pihak tidak saling membenci dan bisa saling berdampingan.
Salah satu pemrakarsa aksi ini, Zeeshan Abdullah menegaskan Islam adalah agama yang menjunjung cinta dan persatuan. "Kami tak ingin sejumlah individu mendefinisikan Islam seperti apa kepada kita. Ada lebih banyak orang yang menyerukan perdamaian ketimbang perang," kata Zeeshan seperti dikutip Telegraph, Ahad (22/2).
Kepala rabi Norwegia Michael Melchior menyanyikan lagu tradisional Yahudi di luar sinagog sebelum kerumunan orang yang berjumlah sekitar seribu itu bergandengan tangan. Salah satu inisiator acara Hassan Raja mengaku ini pertama kalinya ia mendengar lagu tersebut.
"Tidak untuk anti-Semitisme, tidak untuk Islamophobia juga," teriak mereka.
Demonstrasi tersebut merupakan reaksi terhadap serangan terhadap sebuah sinagog yang tejadi di Denmark. Jumlah komunitas Yahudi Norwegia sendiri sekitar 1.000. Kemudian, untuk populasi Muslim sekitar 200.000 dari 5,2 juta penduduk Norwegia.
Isu kekerasan etnis pernah terjadi di negara itu pada 2011. Kondisi itu terjadi ketika ekstremis sayap kanan putih Anders Behring Breivik menewaskan 77 orang.
Breivik mengatakan, dia tidak menyukai partai kiri-tengah. Dia juga mengaku tidak setuju dengan kebijakan toleran partai itu terhadap imigran.
Sebuah jajak pendapat tahun lalu menemukan, 77 persen orang percaya imigran memberikan kontribusi positif kepada masyarakat Norwegia. Upaya Breivik untuk mendirikan sayap kanan jaringan fasis dari penjara juga telah menemukan sedikit keberhasilan. Menurut jajak pendapat yang diterbitkan pekan lalu OpinionPerduco, antiimigran di negara itu Progress Party telah meningkat 10 persen.
C13