REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGELANG - Mendatangi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Panimbang, Pandeglang, Banten, Presiden Jokowi langsung disambut dengan tepuk tangan oleh para nelayan yang sudah menunggu sejak pagi.
Sesampainya di TPI, Jokowi langsung memberikan kesempatan kepada nelayan untuk menyampaikan kendala atau keluhan dalam melaut. "Siapa yang mau menyampaikan kendala, tapi kalau tidak ada jangan di ada-adain," katanya, Senin (23/2).
Kesempatan tersebut tidak disia-siakan para nelayan. Muhaimin mengeluhkan peraturan menteri kelautan tentang alat tangkap ikan yang digunakan nelayan. Menurutnya, peraturan yang melarang menangkap ikan dengan tangkap sodong, puket harimau, dan sejenisnya.
Selain itu, nelayan lainnya mengharapkan Jokowi untuk membantu memfasilitasi nelayan untuk melaut. Karena menurut mereka, para nelayan di Pandegelang khusunya di kecamnatan Panimbang, sulit memiliki alat laut sendir jika tidak menyewa dari para pemilik.
"Pak kita minta disediakan waring (jaring) atau kapal GT sembilan yang bisa buat melaut ke tengah, dan bisa angkut lebih banyak," ungkap salah satu nelayan.
Mendengar keluhan-keluhan tersebut, Jokowi menanggapinya dengan mencoba memberi solusi bagi para nelayan tersebut. Meski menurutnya permintaan tersebut memang terlalu teknis dan tak bisa langsung diselesaikan secara langsung.
Karena itu dirinya berjanji akan memerintahkan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk mendatangi para nelayan di Pandeglang. "Ini permintaan teknis, nanti saya perintahkan menteri susi untuk datang kesini," ungkapnya.
Karena, menurutnya, hal-hal teknis tersebut bisa diselesaikan dengan mendengarkan langsung dari nelayan. "Saya lupa tadi tidak membawa ibu Susi, Jadi saya akan suruh bu susi datang kesini buat dengerin langsung," jelasnya.