REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Rektor IV Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka) Zamahsari mengatakan, islamisasi ilmu pengetahuan bukan pekerjaan yang bisa selesai dalam lima tahun. Ini merupakan pekerjaan berabad-abad sebab membangun metodologi keilmuan yang berbasis spirit Islam.
Islamisasi ilmu pengetahuan berangkat dari fenomena banyaknya ilmu pengetahuan yang ditransformasikan kepada anak-anak yang berasal dari barat. "Tidak bisa diingkari kalau ilmu dari barat secara ideologi tidak netral," katanya dalam seminar nasional Integrasi Islam dan Ilmu Pengetahuan di Uhamka, Senin, (23/2).
Makanya harus dilakukan islamisasi terhadap ilmu dari barat agar cocok dengan budaya dalam negeri. "Jangan sampai generasi kita teralienasi dari budaya kita sendiri."
Implementasinya di perguruan tinggi sudah dilihat dengan integrasi ilmu pengetahuan dengan ilmu Islam. Bahkan sudah menjadi kurikulum dan silabus.
"Seluruh perguruan tinggi Muhammadiyah harus mengintegrasikan ilmu dan agama. Keduanya saling melengkapi," kata dia.