REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Tiga unit pesawat tempur Sukhoi milik TNI Angkatan Udara dan satu unit helikopter teparkir di Landasan Udara (Lanud) Ngurah Rai, Denpasar, Senin (23/2) pagi. Pesawat-pesawat tersebut diduga untuk membantu pengamanan proses pemindahan terpidana mati Bali Nine, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.
Meski demikian, tak satupun petugas terkait yang dijumpai Republika bersedia untuk mengonfirmasi lebih lanjut tentang kebenaran kabar tersebut. "Biasa saja, pesawat begini sering parkir untuk latihan rutin," kata salah seorang sumber Republika yang menolak menyebutkan namanya.
Di tempat terpisah, beberapa media memberitakan Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, TNI akan memastikan pengamanan dalam proses eksekusi tahap kedua yang akan digelar di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusa Kambangan, Cilacap.
Pengiriman tiga pesawat sukhoi ke Denpasar hanya sebagai langkah antisipasi. Hal itu diungkapkannya dalam Kursus Banser Pimpinan di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (23/2). Kondisi Lapas Kerobokan sendiri masih normal. Petugas kepolisian dan petugas lapas masih berjaga-jaga seperti sepekan terakhir.
Para tweeps pun menganggap pemerintah terlalu berlebihan jika benar menyiapkan hingga beberapa unit sukhoi hanya untuk mengeksekusi duo Bali Nine. Mereka mengungkapkannya di sejumlah akun Twitter. "Bukankah ini terlalu berlebihan?" tulis Suhu Piling (@newsplatter).
"Lebay. Buang-buang avtur saja," kata Deden D Sujana (@dedensujana). "Ribet. Buang-buang bahan bakar saja," kata Deka @@danideka). "Indonesia siaga tempur?" tulis Adi Witjaksono (@adiwitjaks). "Wih, segitunya," tulis Heru (@iHerucahyo).